Halo para penggemar setia blogku. Kayfa haluk?
Semoga sehat-sehat saja yaaa..
Ada yang tahu kali ini saya mau menerbitkan tulisan
apa? Pastinya belum tahu yaa. wong saya belum kasih tahu haha
Pada tulisanku kali ini, aku akan memperlihatkan
sebuah puisi yang sangat bagus maknanya. Dimana didalam puisi tersebut berisi
bahasa matematika, yaitu bahasa yang digunakan di dalam pengoperasian
matematika. Seperti : Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Pasti
teman-teman sudah tak asing lagi kan dengan pengoperasian seperti itu. Karena
kita sudah diperkenalkan ketika kita duduk di bangku Sekolah Dasar.
Puisi yang aku terbitkan kali ini bukanlah karyaku. Tapi,
karya seorang kakak senior perpusian di CENDOL. Nah pasti teman-teman belum
tahu ya CENDOL itu apa? CENDOL itu siangkatan dari “Cerita Nulis Diskusi Online”.
Disana pokoknya kita belajar menulis yang baik dan benar. Mulai dari menulis
puisi, cerpen, novel, naskah drama juga diajarin hehe.
Oh iya yang buat puisi disini itu namanya ka Aldy
istanzia Wiguna. Kakak ini penggemar karya-karyanya “Buya Hamka” lho. Siapa sih
yang enggak tahu Buya Hamka? Hehe.
Langsung saja yuuk kita lihat Puisi karya Ka aldy
Istanzia wiguna. Check it out..
Karya : Aldy Istanzia Wiguna
Nak, dua tambah dua sama dengan empat Namun, nanti dua dikurang dua adalah habis
Nak, dua kali dua sama dengan empat Namun, nanti dua dibagi dua adalah satu
Nak, engkau mungkin tahu Mengapa aku menambah dan mengkali
Sederhana saja, seperti halnya hitungan
Umurmu bisa bertambah,
Bahkan berkali-kali lipat tambahannya
Namun, tetap saja Ia akan berkurang seiring tambahannya Dan ia akan terbagi seiring perkaliannya
Namun, tetap saja Ia akan berkurang seiring tambahannya Dan ia akan terbagi seiring perkaliannya
Bagaimana ? bagus kan puisi matematikanya. Haha kakak
ini memang salah satu dari ribuan penulis cendol yang Puisinya bisa dibilang
keren.
Semoga puisi di atas bisa diambil pelajarannya. Aamin
See you bye bye..
Wassalam
0 comments :
Post a Comment