Nah! Langsung saja yuk kita pembahasan. Kali ini
aku akan sedikit menjelaskan tentang Geometri. Apa sih Geometri? Dia itu cewek
apa cowok? Haha dari pada pertanyaannya makin ngawur mending baca aja deh
pembahasan berikut ini.
Geometri adalah salah satu
cabang dari pelajaran Matematika. Geometri berasal dari bahasa Yunani yaitu geo
yang artinya bumi dan metro yang artinya mengukur. Geometri adalah cabang
Matematika yang pertama kali diperkenalkan oleh Thales (624-547 SM) yang
berkenaan dengan relasi ruang. Dari pengalaman, atau intuisi, kita mencirikan
ruang dengan kualitas fundamental tertentu, yang disebut aksioma dalam
geometri. Aksioma demikian tidak berlaku terhadap pembuktian, tetapi dapat
digunakan bersama dengan definisi matematika untuk titik, garis lurus, kurva,
permukaan dan ruang untuk menggambarkan kesimpulan logis.
Menurut Novelisa Sondang bahwa
“Geometri menjadi salah satu ilmu Matematika yang diterapkan dalam dunia
arsitektur; juga merupakan salah satu cabang ilmu yang berkaitan dengan bentuk,
komposisi, dan proporsi.” Muhamad Fakhri Aulia menyebutkan bahwa geometri dalam
pengertian dasar adalah sebuah cabang ilmu yang mempelajari pengukuran bumi dan
proyeksinya dalam sebuah bidang dua dimensi.
Alders (1961) menyatakan bahwa
”Geometri adalah salah satu cabang Matematika yang mempelajari tentang titik,
garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat-sifatnya, ukuran-ukurannya,
dan hubungannya antara yang satu dengan yang lain.”
Dari beberapa definisi
Geometri di atas dapat disimpulkan bahwa Geometri adalah salah satu cabang
Matematika yang mempelajari tentang bentuk, ruang, komposisi beserta sifat-sifatnya,
ukuran-ukurannya dan hubungan antara yang satu dengan yang lain.
Geometri Sulit? Kata siapa?
Di bangku sekolah dasar maupun
menengah seperti, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA atau SMK/MAK. Dalam kurikulum
matematika yang membahas mengenai geometri adalah pada bagian yang membahas
mengenai bentuk, bangun ruang, sudut dan sebagainya sebagaimana yang sudah
disampaikan di atas. Jika kita sedang mempelajari Dimensi 3, yang meliputi
balok, kubus, volume dan sebagainya, berarti kita juga sedang mempelajarai geometri.
Pada pokok bahasan inilah seorang guru biasanya mengalami kesulitan untuk
menjelaskannya kepada siswa. Mengapa?
Kerena materi ini membutuhkan
kemampuan visualisasi siswa yang relative tinggi. Sebagai contoh ketika siswa
menjumpai soal dimensi 3 dimana siswa diminta untuk mencari panjang garis yang
menghubungkan titik tengah 2 diagonal ruang suatu balok. Jika tidak ada alat
peraga atau media pembelajaran, tentu tidak semua siswa mampu
memvisualisasikannya. Nah, saat itulah para siswa dituntut untuk membayangkan
sebuah bangun agar bisa memecahkan soal. Tidak hanya masalah kemampuan
memvisualisasikan, namun juga pemahaman siswa akan istilah rusuk dan rangkaian
juga ternyata bermasalah. Ini dialami oleh para siswa di tingkat pendidikan
dasar. Sebagaimana disampaikan oleh Wahyu Setiawan (1996 :4-5) bahwa daya serap
siswa kelas IV Sekolah Dasar terhadap konsep-konsep volume rendah. Selain itu
Soedjadi (1995) juga mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi, misalnya ”siswa menyebut rusuk pada bangun ruang merupakan rangka
yang menopang tubuh”.
Mahasiswa di jenjang
pendidikan tinggi pun ternyata juga mengalami kesulitan dalam memahami materi.
Ini diindikasikan dengan rendahnya prestasi belajar geometri mahasiswa. Seperti
yang terjadi di prodi pendidikan matematika suatu universitas. Prosentasi
kelulusan mahasiswa universitas tersebut dalam mengikuti perkuliahan geometri
hanya mencapai ± 55 % – 65 %, dan sebagian besar yang lulus mendapat C.
Prosentasi ini relatif rendah dibandingkan mata kuliah yang lain. Ini menjadi
salah satu indikator bahwa materi Geometri memang relatif sulit untuk
dipelajari.
Solusi
Sebagai calon guru Matematika
atau guru matematika , tentu kita berusaha keras agar sesulit apapun materi
matematika, siswa mampu memahaminya dengan mudah. Berbagai alat peraga atau
media pembelajaran serta metode pun diterapkan di kelas agar kompetensi dasar
dapat tercapai secara tuntas.
Dewasa ini kita mengenal
adanya alat peraga tiga dimensi yang bisa memvisualisasikan secara gamblang bagaimana
wujud tiga dimensi beserta sudut-sudut yang ada di dalamnya. Misal bangun kubus
atau balok yang kita buat dari kertas karton. Namun kelemahan dari alat peraga
ini, kita tidak akan mampu melihat titik sudut yang ada di dalam balok atau
kubus tersebut. Dan ketika ada soal yang menghendaki besarnya sudut yang diapit
oleh dua garis diagonal ruang, maka tidak banyak siswa yang mampu
memvisualisasikannya jika menggunakan alat peraga ini. Kecuali jika kubus atau
balok itu dalam keadaan terbuka.
Di samping alat peraga yang
terbuat dari kertas, ada juga alat peraga bangun ruang yang terbuat dari kaca,
atau bahan seperti mika. Tentu ini akan sangat membantu siswa untuk bisa
memvisualisasikan besarnya sudut yang diapit oleh dua diagonal ruang.
Selain kedua alat peraga di
atas, kita bisa juga menggunakan alat peraga berbasis IT. Ada beberapa alat
peraga yang biasa kita kenal yaitu Microsoft Power Point dan Macromedia Flash.
Selain kedua alat peraga itu, ada alat peraga yag sangat memudahkan kita dalam
menggambarkan bangun tiga dimensi yang ukurannya bisa sesuai dengan keinginan
kita. Keakuratan ukurannya sangat tinggi. Tinggal meng ‘klik’ tombol tertentu,
kita akan mendapatkan gambar bangun tiga dimensi sesuai dengan yang kita
inginkan.Warna gambar juga tentu bisa kita atur. Alat peraga ini berupa
software yang yang dinamai wingeom, Cabri 3D, Geogebra.
Bagaimana? Sudah tahu kan siapa itu Geometri? Dan
bagaimana mengatasi jika ketemu geometri haha .
Lain waktu aku akan mengepost software yang
berkaitan dengan Geometri. Terus ikuti updatean postku yaa. Jangan lupa di
follow *promosi* haha
Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk
teman-temanku semua. Sampai jumpaa..
Wassalam
Knowledge from :
0 comments :
Post a Comment