Selamat datang di Dunia Imajinasi Matematika

Ciptakan Duniamu dengan Kreatifitas Matematika.

Selamat Hari Guru Nasional

Terimakasih Murid-muridku .

Mathematic Education C goes to ParungPanjang

Guru-guru sekolah di Parungpanjang sangat serius dalam memperhatikan materi yang disampaikan oleh pak Samsul selaku dosen di UHAMKA.

Puisi Matematika

Puisi Cinta ala Matematika yang siap mengintegralkan hati siapa saja haha.

Friday, 24 January 2014

Tahu gak kalau angka dalam matematika itu ternyata punya si setan angka? iih sereeem yaa ...

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Hei teman-teman hati-hati ya kalau lagi mengerjakan matematika tiba-tiba di sampingnya ada sesosok makhluk aneh yang mengaku kalau dirinya adalah “SETAN ANGKA”.. iiiih seraaaaamm 0_0
Bagaimana tidak seram jika kita sedang mengerjakan matematika ditemani oleh setan angka, sampai-sampai kebawa mimpi dalam tidur kita u,u
Tapi, anehnya anak kesil bernama Robert ini tidak takut dengan yang namanya setan angka ini. justru dia merindukan sesosok setan angka, setelah setan angka pergi meninggalkannya. Waaah kenapa yaa? Mau tahu jawabannya? yuuuk kita baca Resensi buku keren ini. 
Resensi ini telah dipublikasikan di www.wisata-buku.com dan www.forumsains.com.

Judul           : Setan Angka Sebuah Petualangan Matematika

Penulis        : Hans Magnus Enzensberger

Penerbit      : TransMedia
Tahun         : 2007

Genre          : Novel Ilmiah

Tebal          : 276 Halaman


ISBN           : 979-757-181-5
Satu lagi buku yang mengenalkan dunia eksakta dengan jalan yang sangat menyenangkan dan menggugah selera baca. Buku ini seyogyanya memaparkan tentang ilmu Matematika yang njlimet, namun pembaca tidak akan sedikit pun menyadari bahwa dirinya tengah disihir oleh penulis piawai ini untuk memahami seluk beluk Matematika dari sudut pandang seorang anak kecil yang awalnya amat membenci matematika, lalu pada akhirnya menjadi seorang anak yang menguasai ilmu hitung tersebut. Bagaimanakah ceritanya?

Tersebutlah Robert, seorang anak kecil yang trauma terhadap guru Matematika yang menurutnya sangat menyebalkan dengan soal-soal kue pretzel-nya yang membingungkan. Robert kemudian menjadi muak dengan setiap angka-angka dan ilmu hitung. Tidak sedikit pun dia tertarik terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan angka-angka. Sampai suatu saat dia bertemu dengan sesosok makhluk dalam mimpinya yang mengaku sebagai “Setan Angka”. Sosok bermuka merah, berkumis panjang, sedikit berjanggut dan bertanduk dua itu mengaku menguasai seluruh angka. Tak heran bila pertama kali bertemu, Robert memasang wajah sinis pada Setan Angka.

Entahlah apa yang membuat Setan Angka selalu hadir dalam mimpi Robert tiap kali Robert memejamkan matanya. Dan tentunya bisa dibayangkan betapa jengkelnya Robert selain harus berhadapan dengan guru Matematika-nya yang menyebalkan di dunia nyata, kini setiap kali dia tertidur dia harus berhadapan dengan sosok yang justru menguasai angka-angka yang menyebalkan baginya. Namun, Setan Angka tak henti-hentinya mengajak Robert berbicara tentang angka-angka, mulai dari menunjukkan kemudahan angka 1, keajaiban angka 0, hingga angka-angka menyebalkan lainnya namun fantastis.

Kegigihan Setan Angka ternyata membuat Robert takjub dan menyimpan kekaguman tersendiri pada Setan Angka. Petualangan Setan Angka bersama Robert pun terus berlanjut dari satu mimpi ke mimpi lainnya, menguak misteri Matematika dengan cara menyenangkan. Kadang Setan Angka mengajak Robert ke pantai bermain dengan buah kelapa yang membentuk bilangan segitiga (berpangkat), kadang bermain dengan kelinci yang membentuk bilangan fibonacci, kadang menyusuri gua dan mencari tahu rahasia bilangan paling menggairahkan bagi Matematikawan, yaitu bilangan prima, dan banyak latar lain yang menarik namun terdapat konsep Matematika. Semua itu disuguhkan oleh Setan Angka kepada Robert.

Sejak saat itu Robert begitu menikmati diskusi Matematika dengan sang Setan Angka. Robert menjadi anak yang lebih senang berada di kamar setelah pulang sekolah dan mencoba memejamkan matanya untuk tertidur agar dapat bertemu dengan teman akrabnya, si Setan Angka –dibandingkan bermain bersama teman-teman seusianya. Sayangnya Setan Angka harus meninggalkan Robert di mana justru pada saat itu Robert makin merindukan pertemuan-pertemuan dengan Setan Angka yang mengajarinya pelajaran Matematika dengan lebih menyenangkan ketimbang guru Matematika-nya (Mr. Bockel).

Tanpa disadari Robert telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Ketika Mr. Bockel mengajukan pertanyaan kue pretzel yang membosankan kepada se-isi kelas, tanpa berpikir panjang ternyata Robert mampu memberikan jawaban yang sempurna dan membuat guru Matematika-nya itu terperangah. Benar-benar ajaib!

Buku ini sungguh cocok untuk segala umur. Sebagaimana sangat baik dibaca oleh mereka yang anti dan ketakutan terhadap Matematika maupun bagi mereka yang menyukai Matematika. Buku ini mirip seperti kisah Alice in Wonderland dalam hal latar yang dibawa, dan sedikit disinggung pula dengan kisah pada Flatland. Hanya dua kata untuk menggambarkan buku ini, “luar biasa”.
Tidak penasarankah Anda dengan pelajaran-pelajaran Setan Angka yang membuat Robert begitu terpesona dengan Matematika? Banyak hal mencengangkan tentang Matematika yang bisa ditemui dalam buku ini, tentunya tanpa harus mengutak-atik sedikit pun soal Matematika, sebab angka itu sendiri telah menyelesaikannya.
Nah bagaimana teman-teman seram tidak setan angkanya kalau seperti yang ada di cerita buku itu?? Justru kita akan sama seperti Robert yang merindukan sosoknya setelah ditinggal pergi kan?
Naaah dari pada penasaran mending dibeli aja bukunya. Kalau kata dosen saya sih buku ini bagus dibaca untuk mereka yang tidak menyukai matematika. Dan untuk kita yang sudah mencintai matematika juga harus baca. Agar kita lebih semangat lagi dalam mencintai matematika. Setujuuu? Okee deeeh.
Sekian dulu postingan yang bisa saya sampaikan. Sampai jumpa di lain waktu yaaa.
Semoga di mimpi kalian bisa bertemu dengan “SETAN ANGKA” yaa.. hihihi
Byeee...
Wassalamualaikum :D
 

 information bye :
 

Setan Lebih Pandai dari pada (>) Manusia dalam bidang Matematika. Percaya enggak?

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

halo sahabat-sahabatku yang dicintai oleh Allah SWT.  apa kabarnya?masih tetap semangat kan? 

pada kesempatan kali ini saya ingin memposting cerita tentang kehidupan manusia yang diimplikasikan dalam konsep matematika. saya dapat cerita ini dari blog tetangga yang menurut saya cerita ini wajib dibaca oleh semua orang. karena memang cerita ini terjadi di kehidupan kita tanpa kita sadari. terkadang manusia lupa dengan kesalahan-kesalahan kecil yang mereka anggap enteng. padahal kalau kita tahu sebesar apa hasil yang kita dapatkan dari dosa kecil itu, pasti kita akan sangat menyesal. seperti dalam cerita ini.

okee langsung saja baca ceritanya di bawah ini ......

Pada suatu hari, Ada seorang yang akan melakukan perjalanan. Dia membawa kompas yang sangat akurat. Perjalanannya sangat jauh hingga beribu-ribu kilometer. Tujuannya adalah kebenaran (abis Jl. Kesuksesan, ganti cerita ngomong Jl.Kebenaran kali ye). Dia berangkat dari titik nol. Berjalan tepat ke arah utara. Kita anggap ini adalah garis nol derajat. Dia melihat kompasnya dan meyakinkan kalau arah perjalanannya tepat pada garis nol derajat. Saat mau bergerak, ada setan yang membisikkan,
"Lihatlah jalan pada garis nol derajat ini tidak menarik dan membosankan. Lihat jalan disamping kirimu, jalannya sangat menarik".

Kemudian orang ini membantah, "meskipun terlihat menarik, tapi itu jalan salah. Nanti kita bisa tersesat".
" Jalan itu hanya menyerong 1 derajat saja. HANYA 1 derajat saja. Apa salahnya kita menikmati lewat jalan itu meskipun hanya salah 1 derajat saja. Sudut kesalahan itu sangat kecil", setan meyakinkan.
" Benar juga. Kan hanya berbelok 1 derajat saja, bukan 90'. Boleh toh biar sambil menikmati jalan ini, kan gak bakal tersesat jauh", pikir orang itu.

Kemudian orang itu melakukan perjalanan. Dia menikamti lewat jalan itu. Senyum, ketawa, lupa diri, dll. Ketika mulai bosan, dia ingin kembali ke jalan yang semestinya. Namun setan kembali memengaruhinya,
"Mau kemana? Apa tidak tahu itu jalan yang membosankan? Ayolah tetap lewat jalan ini saja."
" Kita melakukan perjalanan dengan menyerong 1 derajat", ujar orang itu.
" Halah, sudah tahu cuma 1 derajat masih takut tersesat. Ingat, 1 derajat itu SUDUT sangat kecil. Tidak masalah yang penting kita menikmati lewat jalan ini", setan kembali meyakinkan.

" Benar juga. Hanya 1 derajat", pikir orang itu.

Akhirnya orang itu tetap melanjutkan perjalanan yang katanya menyenangkan itu. Setelah lama, akhirnya perjalanan hidupnya hampir sampai. Dia sudah berjalan 2999km. Akhirnya dia tiba tepat pada kilometer ke-3.000. Namun ia sampai pada tempat keburukan. Dia heran padahal dia hanya salah sudut jalan 1 derajat. Ternyata setan lebih pintar matematikanya daripada dia. Dia menyesal menuruti bisikan setan. Perjalanan hidupnya usai. Dia sudah tidak bisa kembali. Jalan kebenaran adalah pada garis nol derajat dan keburukan pada garis 1 derajat atau lebih. Jalan yang ia tempuh 3.000 km. Sebarapa jauh ia tersesat? Cukup gunakan rumus triginometri sederhana. 

Sangat jauh, 52 kilometer lebih. Ternyata setan lebih aplikatif dalam matematika. Ia gunakan rumus itu untuk menyesatkan manusia. SETAN selalu MENEKANKAN, SUDUT kesesatan itu sangat KECIL, SUDUT kesesatan itu sangat KECIL, SUDUT kesesatan itu sangat KECIL, SUDUT kesesatan itu sangat KECIL. Namun, dalam perjalanan hidup manusia yang panjang, sudut yang sangat kecil bisa melenceng jauh di akhir. Saya yakin mestinya manusia lebih pintar dan lebih bisa dari sekedar rumus sederhana tadi. Masalahnya setan sangat aplikatif meskipun dengan rumus yang sederhana itu. Bukan masalah sudutnya yang kecil, tapi jaraknya yang melenceng jauh di akhir.

Dalam contoh tadi dalam perjalanannya yang hanya miring 1 derajat, manusia bisa melencecng sejauh 52 kilometer lebih atau 52.000 meter lebih.

Mungkin saat ini ada dari kita yang berjalan tidak tepat pada "nol" derajat? Berusahalah memperbaiki "sudut" perjalanan kita. Kita masih diberi umur, berarti perjalanan belum usai. Masih ada kesempatan.
nah bagaimana teman-teman? benarkan kalau setan lebih pandai matematika dari pada manusia dalam berbuat dosa.  setan sangat pandai merayu manusia untuk mengikuti setiap bisikan-bisikan untuk melakukan perbuatan tercela. sudah sepantasnya manusia sadar akan hal ini. agar manusia bisa lebih CERDAS dibandingkan setan.

semoga tulisan di atas dapat bermanfaat untuk teman-teman semua. mari melakukan intropeksi diri lagi agar menjadi manusia yang lebih baik dan dan lebih giat lagi menjalankan perintah Allah SWT.
sekian dulu postingan dari saya...

sampai jumpaaaaaa........ *teriak pake TOA MASJID*'
wassalamualaikum ^_^

source from :
Bapak Guru